Tuesday, October 2, 2018

Hanyalah kepada Allah Seharusnya Kita Serahkan Semuanya


     Setiap orang yang hidup pasti pernah mengalami masalah entah ringan atau berat. Kalau masalahnya ringan sih bukan perkara besar tetapi bagaimana jika masalah besar? Kadang meskipun sudah berusaha sebaik-baiknya untuk menyelesaikannya masih saja masalah tak kunjung usai bahkan mungkin hingga seumur hidup. Sebagai manusia biasa kita pasti akan marah, kesel, atau bahkan sedih jika menghadapi situasi seperti ini. Akan tetapi bagaimanapun hidup harus terus melangkah. Kita tidak bisa berhenti di titik ini walaupun lelah sudah mendera dan beban semakin terasa berat.
     Apa yang harus kita lakukan kemudian? Kalau saya boleh mengibaratkan hidup ini seperti ketika kita membeli ponsel. Kalau kemudian ponsel yang kita pakai itu kemudian mendadak rusak atau tidak sesuai dengan yang kita harapkan apa yang akan kita lakukan? Mencoba memperbaikinya sendiri ataukah mengembalikannya kepada penjualnya. Kalau kita memiliki skill dan peralatan sendiri untuk memperbaikinya sih tidak masalah tetapi bagaimana jika tidak? Bagaimana jika ternyata kerusakannya sudah sedemikian parah? Akankah kita masih mencoba terus berusaha memperbaiknya. Kalau saya pribadi jika sudah tiba pada titik ini maka saya lebih suka untuk mengembalikan ponsel kepada si penjual. Biarkan dia yang memperbaiki hingga selesai. Sama halnya dengan hidup ini. Ada banyak sekali hal buruk tak terduga terjadi walau semua sudah dirancang dengan sebaik-baiknya. Kalau sudah begini saya lebih suka menyerahkan semuanya kepada Allah karena Allahlah pemilik segala kejadian di muka bumi dan jagad raya ini. Semua ini sebenarnya hanya milik Allah dan pada akhirnya toh cepat atau lambat akan kita kembalikan kepada-Nya. Daripada menunggu Allah mengambilnya dari tangan kita, lebih baik saat ini juga kita serahkan saja semuanya. Dengan menyerahkannya kepada Allah maka hati dan jiwa kita menjadi lebih ringan dan tenang. Dengan begitu kita akan lebih mudah melangkahkan kaki menyambut hari esok.