Tak berasa 2 tahun sudah saya meninggalkan blog ini. Selama itu saya asik menulis di Kompasiana. Harapan saya jika menulis di sana minimal akan ada yang membaca. Beda jauh dengan disini yang sudah macam kuburan saja haha... Sebenarnya Kompasiana bukan barang baru. Sudah lama sesekali menulis disitu. Saya suka di situ karena ramai pembaca dan penulis jadi kalau buat tulisan apapun pasti ada yang membacanya.
Ceritanya sepekan lalu saya mau membuat sebuah artikel di sana. Seperti biasa saya buat artikel baru lalu mengetik kesana kemari. Lumayan panjang juga artikelnya. Waktu akan saya simpan ada pesan jika penyimpanan draft penuh dan dibatasi cuma 2 draft saja. Agar bisa menyimpan lebih banyak saya harus berlangganan versi premium aka membayar! Saya sebel sekaligus bingung. Kok jadi komersial banget ya Kompasiana? Karena itu saya kemudian tinggalkan halaman itu terus membuka halaman-halaman situs lainnya hingga kemudian saya matikan komputer. Saya lupa kalau artikel yang sudah saya ketik susah payah panjang lebar di Kompasiana tidak tersimpan karena memang draft penuh. Keesokan harinya ketika masuk Kompasiana dan mencari artikel itu baru saya tahu jika artikel itu tak tersimpan aka sudah lenyap!! Sedih jadinya. Ya sudahlah mungkin ini sudah tiba saatnya untuk meninggalkan Kompasiana. Selamat tinggal Kompasiana!!
Blogku
Thursday, July 7, 2022
Selamat Tinggal Kompasiana!
Sunday, September 12, 2021
Lebih Baik
Lebih baik aku hidup makan nasi sama garam doang daripada harus mengambil sesuatu yang bukan milikku. Ini gimana sih kok aku gak bisa tegas selama ini? Sekarang aku yang harus memperbaiki semuanya. Ya Allah semoga Engkau berikan kemudahan dan kesempatan. Ternyata jadi orang baik itu sulit! Kadang diri sendiri sudah berusaha untuk menjadi baik tetapi orang2 terdekat masih saja terus berusaha mencelakakannya
Monday, June 28, 2021
Friday, October 23, 2020
Disiksa Upgrade CPU!!!
Akhirnya saya rakit kembali PC lama dan ini juga makan waktu. Dua hari kemudian motherboard datang dan akhirnya syukurlah sukses saya gunakan sampai sekarang. Bekerja jadi bisa lebih cepat hanya saja tidak bisa cepat-cepat amat karena hardisknya juga masih pakai HDD belum SSD. Kalau ada rejeki lagi pengen beli yang SSD. Semoga awet nih PC seperti yang sebelumnya hingga teknologi baru datang lagi nanti.
Update: Setelah pemakaian selama sebulan saya cukup puas dengan kinerja CPU rakitan bekas ini. Yang terpenting saat rendering tidak terlalu lama-lama amat (ini belum pakai kartu grafik eksternal). Cuma RAM 8 GB kayaknya masih belum cukup banyak untuk kebutuhan saat ini karena kadang masih penuh juga walaupun software yang dibuka tak banyak.
Sunday, October 18, 2020
Belanja Di MAPeMall: Kalau Bisa Dipersulit Kenapa Dipermudah?!
Friday, October 16, 2020
Review Internet Rumahan GM*P
3. Tidak memiliki medsos. Aneh juga sebenarnya sebuah ISP tidak memiliki medsos? Memang ada nomor WAnya tetapi ketika dikomplen sepertinya nomor itu bukan nomor CS karena cuma bisa melempar masalah kepada petugas di lapangan. Dugaan saya mungkin mereka takut banjir komplen jika memiliki medsos karena sudah bukan rahasia jika FP para ISP dimana-mana selalu penuh dengan komplen pelanggan. Mungkin juga mereka berkonsep take it or leave it jadi akhirnya tidak memperhatikan kualitas.
Update Juli 2021.
Makin hari makin parah ini ISP! Sering banget gangguan dan belakangan ini entah kenapa lemot pol! Pusing dah!
Sunday, October 11, 2020
Dihajar Windows 10!!!
Salah satu BSOD |
Saya memakai Windows 7 (32 bit) sudah sejak tahun 2011 mungkin. Sebelumnya pakai XP cuma berhubung banyak software mulai tidak support XP jadilah saya "terpaksa" bermigrasi ke Windows 7. PC desktop saya adalah PC jadul dengan prosesor Core 2 Duo dan RAM 4 GB dibeli pada tahun 2008. Punya netbook beli tahun 2013 tetapi jarang sekali dipakai karena entah mengapa saya masih merasa lebih nyaman memakai desktop. Selain itu desktop juga lebih powerfull. Masalah mulai terjadi pertengahan tahun ini (2020) dimana saya merasakan performa PC makin melambat. Apalagi saya mulai rajin melakukan editing video. Akhirnya saya membeli kartu grafik bekas sekedar supaya saat rendering lebih cepat tetapi peningkatannya tak siginifikan.
Walaupun demikian Windows 10 menyimpan kelemahan jika digunakan pada PC lama yaitu beban RAM yang selalu tinggi. Rata-rata beban RAM PC saya sekitar 70% dan ini jelas sebuah masalah. Windows 10 terlihat lebih rakus memori dan kalau menurut saya itu wajar saja sebagai sebuah OS baru yang menawarkan lebih banyak hal. Upgrade RAM doang jelas tak mungkin karena per slot maksimal cuma bisa dipasang 2 GB. Walaupun demikian "bulan madu" bersama Windows 10 cuma berlangsung 2 bulan saja. Menginjak bulan ke-3 BSOD mulai menyerang kembali. Awalnya cuma 1x/hari lama-lama jadi makin intens luar biasa hingga saya kewalahan. Waduh kenapa ini?!
Sebagian BSOD yang sempat tercatat |
Saya cek hardisk dan RAM dengan software dan anehnya semuanya normal. Saya pikir motherboard yang bermasalah tapi bagian apanya juga? Saya coba install ulang, normal sebentar lalu BSOD. BSOD yang selalu mulai pertama kali adalah IRQL NOT LESS bla bla... Saya coba cari-cari penyebab dan solusinya lewat internet dan hasilnya tak banyak membantu. Dari pengalaman jauh di masa lalu biasanya BSOD itu selalu berkaitan dengan hardware rusak dan biasanya yang gampang rusak adalah RAM. Akhirnya saya beli 2 keping RAM baru tetapi hasilnya tak sama sekali tak berubah! Makin kuat dugaan jika yang bermasalah adalah bukan hardwarenya. Begitulah hampir sebulan saya berjuang setiap hari. Kalau ada waktu luang saya sempatkan mengulik PC yang sedang menderita BSOD ini. Saya pun coba mengganti dengan Windows 10 Pro dan Ultimate tapi sama saja. Akhirnya saya balik ke Windows 7 dan anehnya semua berjalan normal tanpa masalah. Akan tetapi saya sudah terlanjur cinta dengan Windows 10 jadi saya bertekad tetap harus kembali ke Windows 10 apapun caranya.
Saya menghabiskan banyak sekali waktu dengan membaca berbagai macam artikel, komentar, dan forum yang membahas Windows 10 sampai suatu ketika ada yang komen jika build Windows paling stabil adalah Fall Creator. Saya pun kemudian berhasil menemukan build ini tapi sayangnya build ini adalah build lama yang konon sudah tak di-support sama Mikocok tapi bagi saya bukan soal, yang penting tidak BSOD lagi. Saya install dan setelah dipakai memang berasa lebih stabil tetapi tak lama. BSOD kembali menyerang parah. Saya install ulang. Kali ini saya coba mengamati satu per satu apa yang kira-kira menjadi penyebabnya. Biasanya usai install Windows saya langsung pasang semua driver dan software yang diperlukan tetapi kali ini saya install pelan-pelan satu per satu lalu saya amati. Satu hari cukup satu atau dua software lalu saya amati dengan sangat teliti perilaku Windows.
Kecurigaan saya mulai mengarah pada Windows update. Saya pernah membaca jika sejumlah update justru membuat Windows tak stabil dan mengalami BSOD. Memang sih opsi Windows update saya aktifkan. Tiap kali meminta update selalu saya ijinkan. Akhirnya satu per satu update Windows yang mencurigakan saya uninstall dan hasilnya OS stabil tanpa BSOD! Aneh juga seharusnya update akan membuat OS jadi lebih baik tetapi kenapa malah membuatnya jadi crash terus terusan? Saya masih belum bisa menemukan jawabannya sampai hari ini. Agar lebih aman terpaksa Windows update saya matikan total. Butuh lebih dari sepekan baru menemukan sebuah jawaban atas masalah BSOD.