Saya yakin
setiap orang pasti memiliki masalah keuangan. Yang miskin masalahnya adalah
merasa tidak cukup memiliki banyak uang sementara yang kaya masalahnya adalah
bagaimana uang yang mereka miliki bisa memberikan kepuasan hidup seoptimal
mungkin atau uangnya bisa bertambah lebih banyak lagi. Ya begitulah kebanyakan
manusia mulai dari bangun sampai tidur lagi sudah pasti uang dan uang yang
menjadi persoalan utama. Sudah banyak menjadi keyakinan banyak orang jika
solusi atas semua masalah keuangan adalah memiliki uang lebih banyak, tetapi
benarkah demikian?
Saya
memiliki tetangga yang suka sekali mengeluh tentang masalah keuangan. Mereka
adalah sepasang lansia. Saya agak heran pertama mereka bukanlah orang miskin.
Mereka memiliki aset sawah milik sendiri yang kalau diuangkan bisa mencapai Rp
1M. Yang ke-2 mereka sudah lansia sehingga yang namanya kebutuhan pribadi tidak
akan sebesar orang-orang yang usianya lebih muda. Anak-anak mereka sudah
berumah tangga semua. Akan tetapi anehnya mereka terbelit hutang yang jumlahnya
cukup banyak. Saya akui kalau mereka memang sering berspekulasi dalam bekerja
sehingga ketika gagal (dan sering gagal) otomatis hutang mereka menumpuk. Yang
ke-3 mereka masih memiliki banyak penghasilan tambahan dari budidaya jamur,
pisang di pekarangan, dan ternak ayam kampung. Secara Matematika mereka takkan
pernah kekurangan tetapi kenyataannya? Mungkin ada yang berpikir barangkali
mereka makan enak atau mewah setiap hari. Enak apanya? Sayuran juga sering
tidak membeli tetapi ambil dari pekarangan sendiri. Atau barangkali sering
travel kesana kemari? Belum tentu 20 tahun sekali mereka travel. Saat lebaran
pun mereka juga tidak selalu membeli baju baru. Saya pernah mendengar dengan
telinga sendiri jika si istri mengatakan jika dia sakit-sakitan selama ini
akibat karena terlalu banyak hutang dan tidak memiliki uang sama sekali. Ya mungkin inilah yang menggerogoti keuangan mereka tetapi ya aneh saja. Apakah dengan banyak pikiran seperti itu akan membuat masalah keuangan ini akan selesai begitu saja? Sekarang masalah keuangannya enggak selesai tetapi badan malah sakit-sakitan. Dobel ruginya.
Akhirnya sebagai
solusi mereka pun menjual sebagian sawahnya. Uang ratusan juta pun mengalir ke kantong
mereka tetapi apakah masalahnya sudah selesai? Ternyata masalah baru timbul. Kalau
semula masalahnya adalah mereka merasa tidak memiliki uang tetapi yang terjadi
kemudian adalah mereka jadi kebingungan bagaimana menggunakan uang sebanyak
itu. sebagai awal tentu mereka melunasi hutang-hutang mereka. Akan tetapi
rupanya semakin banyak uang yang mereka miliki maka kelihatannya yang mereka
inginkan jadi semakin banyak. Sebuah kesalahan umum yang banyak sekali
dilakukan manusia. Si istri kemudian membeli perhiasan emas yang lumayan mahal.
Si bapak juga membeli peralatan-peralatan elektronik yang kalau menurut
pendapat saya sama sekali tidak mereka butuhkan. Mereka juga memiliki kebiasaan baru makan di luar bareng-bareng anak dan cucunya sehingga sekali makan mereka harus
mengeluarkan dana ratusan ribu. Dia juga menyelenggarakan acara pengajian yang bisa dibilang wah untuk ukuran orang-orang di sekitarnya. Si bapak juga karena merasa memiliki lebih banyak duit sekarang membeli rokok yang lebih mahal. Begitu juga kemana-mana serba naik motor bahkan ke toko yang jaraknya 50m saja naik motor. Begitu juga saat memupuk padi sawah tahun ini mereka menggunakan pupuk jauh lebih banyak dibandingkan tahun-tahun lalu. Hasilnya padi malah terlalu subur sehingga kemudian terserang penyakit. Sampai kemudian mereka pun tersadar jika uang
yang begitu banyak itupun akhirnya habis juga dalam waktu singkat. Mereka pun kebingungan lagi.
Dengar-dengar si bapak akan balik meminjam uang di bank lagi. Yang lucu adalah
si istri meski sudah pegang banyak uang masih saja sering sakit-sakitan. Aneh padahal
sebelumnya dia pernah bilang jika penyebab penyakitnya selama ini karena tidak
punya uang namun ketika punya banyak uang juga masih sakit-sakitan.
Satu kesimpulan
yang saya tarik bahwa semakin banyak uang secara otomatis tidak menyelesaikan
banyak problem keuangan rumah tangga. Kemampuan manajemen keuangan tak kalah
penting. Uang sebanyak apapun jika dikelola dengan buruk juga hanya akan
menghasilkan sakit kepala. Sumber daya uang sangat terbatas sementara keinginan
manusia tak terbatas. Alam akan selalu bisa mencukupi kebutuhan manusia tetapi
tidak akan pernah bisa memenuhi semua keinginan manusia. Ibarat nafsu besar
tenaga kurang gaya pengelolaan uang seperti yang sudah dilakukan oleh sepasang
lansia itu sampai kapan pun hanya akan membuat mereka semakin terbenam dalam
masalah keuangan yang tidak ada habisnya.