Kejadiannya berlangsung tahun 2011 lampau. Saat itu saya dan istri
berangkat ke pantai pasir putih Situbondo. Orang-orang di desa saya menyebutnya Pasput (Pasir Putih Situbondo). Awalnya hanya sekedar ingin
berpiknik di pinggir pantai. Usai piknik kami berencana langsung pulang karena
perjalanan dari rumah cukup jauh dan memakan banyak waktu. Kami berangkat
pagi-pagi dan sampai di sana sudah hampir jam 10-an. Sesampainya di pantai
karena sudah menjelang tengah hari kami duduk sambil menikmati sate ayam yang
dijual pedagang keliling. Rasanya enak juga meski agak mahal. Usai makan kami
beristirahat di bawah pohon ketapang sambil menunggu shalat dhuhur. Kami
kemudian shalat dhuhur di sebuah mushala kecil yang ada di situ. Selesai shalat
kami duduk-duduk di depan mushala sambil menikmati semilir angin. Kemudian
datang seseorang yang menawarkan penginapan tapi kami tolak karena kami memang
tidak berniat menginap. Buat yang memang pengen menginap jangan kuatir di sini juga disediakan penginapan dengan tarif sekitar Rp 75 ribu/malam. Bagi yang mau menginap di alam terbuka juga ada bumi perkemahannya di selatan jalan (di pinggir hutan jati). Dulu pertengahan tahun 1995 saya pernah menginap di tenda bareng-bareng teman SMA di situ cuma kalau malam anginnya lumayan kencang sehingga jangan lupa membawa jaket.
O ya si bapak tadi rupanya tidak menyerah dan selanjutnya dia
menawarkan sewa perahu. Istri saya langsung menolak karena takut naik perahu. Kalau
saya sih sebelumnya sudah pernah naik perahu meski tidak sampai jauh dari
pantai. Oleh sebab itu saya yakinkan istri saya jika naik perahu itu aman-aman
saja
dan tidak perlu takut. Akhirnya kombinasi saya yang mencoba meyakinkan istri dan desakan si bapak, istri saya mau juga naik perahu. Jadilah kami
berlayar diantar nelayan sampai agak jauh dari pantai. Setelah sekitar 15 menit
kami dipersilakan menyaksikan terumbu karang dengan menggunakan kotak kayu dengan kaca besar. Kalau tidak pakai kotak ini terumbu karang tidak akan terlihat jelas. Hanya
kalau difoto dari atas gambarnya jelek karena hanya kelihatan bayangan-bayangan
obyek hijau saja. Kalau pingin gambar yang super jernih tentu harus pakai
kamera submersible. Masalahnya tidak punya kamera tipe itu jadinya saya pinjem
gambar-gambarnya dari blognya faridmuzaki. Ini nih gambar terumbu
karangnya.
Indah benar
bukan? Tidak disangka jika pantai itu memiliki keindahan yang luar biasa di bawah
laut. Seandainya saya punya peralatan menyelam pasti pingin
menyaksikan dengan mata kepala sendiri keindahan terumbu karang itu di bawah
laut. Di lokasi pantai sepertinya tidak ada persewaan alat menyelam dulu. Kalau sekarang entahlah. yang jelas terumbu karang di sini merupakan nilai plus dibandingkan dengan wisata-wisata pantai lainnya di Jatim karena umumnya kalau di pantai-pantai lain saya hanya cuma bisa menyaksikan pemandangan pantai. Usai puas menyaksikan terumbu karang kami
balik ke pantai. Di sana kami kembali makan-makan dengan menu bakso dan es
kelapa muda.
Jelang sore kami mencoba berjalan-jalan di jembatan yang menjorok jauh ke tengah pantai. Jembatan ini
terbuat dari papan-papan kayu. Sebagian papannya sudah terlepas hilang sehingga sangat berbahaya karena bagi pengunjung yang tidak berhati-hati bisa terperosok ke laut di bawahnya. Banyak pengunjung memanfaatkan jembatan ini untuk aktivitas memancing atau untuk tempat landasan saat akan terjun mandi-mandi ke laut. Sebelum pulang kami sempatkan mampir ke lapak suvenir untuk melihat-melihat sekaligus membeli beberapa oleh-oleh buat keluarga di rumah. Ada banyak sekali kerajinan yang dijual di sini dan kebanyakan dibuat dari material hasil laut seperti kerang, pasir, atau batu-batu karang. Harganya juga sangat bervariasi dari murah sampai mahal sesuai dengan kantong. Memang sebuah pengalaman yang sangat singkat sehingga tidak banyak yang bisa kami ceritakan dan rasakan karena cuma sehari (beberapa jam saja) tetapi meski demikian kami anggap kunjungan itu sebagai salah satu momen berwisata yang takkan terlupakan.
Sumber gambar:
Gambar terumbu karang: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSTpaiLMaHiDNKqSZOhvh5rHl5TOQpfYUDV6ZYAcHJowUCAD-BFKjKeGBVKXZ659JhDKnxWvETlccQFaRCaMjOOy8owUhADH_8RqMeEJzMqy2GsqPgjkpnSwX2-F8JQPIgBP3lILPXoWk/s1600/Copy+of+Acropora+reef.2.JPG