Thursday, April 7, 2016

Hati-hatilah dengan Petugas Parkir Larisso (Ambulu-Jember)!

Kejadian 3 tahun lampau terulang kembali pagi ini (7 April 2016). Ceritanya pagi tadi mengantar istri belanja ke supermarket Lariso di Ambulu (Jember). Selesai belanja saya menyerahkan karcis kepada petugas parkirnya tetapi yang saya dapat malah dia marah-marah sama saya karena saya memberikan pakai tangan kiri. Posisi dia ada di sebelah kiri saya dan dia berjongkok (tidak berdiri). Gimana saya mau kasih dengan tangan kanan? Saya pakai motor jadi tangan kanan pegang gas padahal itu motor kalau gasnya dilepas mati. Dia malah nyolot "dilepas juga kagak bakalan lari tuh motor". Dah kelihatan situasi memanas akhirnya saya cepat-cepat pergi. Ini bukan kali pertama saya diperlakukan seperti itu. Sebenarnya sejak berdirinya Lariso saya merupakan pelanggan setia Lariso karena selain harga murah juga barangnya lengkap. Akan tetapi pada sekitar bulan September 2013 dulu saya mengalami masalah dengan juru parkirnya. Dia minta uang sama saya padahal tertulis besar-besar di situ kalau parkir di situ gratis. Saya tolak eh dia ngeyel akhirnya masalahnya saya bawa ke SATPAM yang ada di situ tetapi SATPAMnya bukannya menengahi tetapi malah diam saja. Petugas parkirnya malah menghina saya "Mas belanja berapa sih kok parkir mau minta gratis?" Ya sudah daripada ribut-ribu terus akhirnya saya kasih duit ke petugas parkirnya. Waktu itu saya sempat laporkan lewat telepon ke CS-nya. Sejak itulah saya jadi jarang belanja di situ. Saya lebih suka belanja ke minimarket meski lebih mahal. Di minimarket pelayanannya jauh lebih baik dan saya kira pelayanan yang baik tidak bisa dinilai dengan uang. Apa gunanya hemat 1000 atau 5000 perak kalau yang didapat hanya sakit hati dan jengkel? Meski demikian saya masih belanja ke Lariso sesekali tapi itupun cuma atas dorongan istri saja. Kalau bukan karena istri saya ogah ke situ lagi.



Di rumah langsung saya telepon pihak Lariso melaporkan peristiwa tidak menyenangkan yang baru saja saya alami. Laporan saya diterima oleh bu Trik. Beliau mengatakan kasus semacam itu sering terjadi dan petugas parkirnya sering ditegur tetapi masalahnya petugas parkirnya sering tidak mengakui perbuatannya sehingga pihak manajemen Lariso tidak bisa berbuat apa-apa. Saya hanya heran kan ada kamera CCTV? Masak sih tidak bisa melihat kelakukan petugas parkirnya? Selain itu maaf-maaf saja kok petugas-petugas parkirnya tampangnya kok kayak preman dan sombong-sombong semua? Baru jadi jukir saja sudah seperti itu? Gimana kalau orang-orang seperti itu seandainya jadi presiden? Saya tidak tahu bagaimana model perekrutan petugas parkir di situ. Seharusnya dipilih yang masih muda-muda dan pernah makan bangku sekolahan karena anak-anak muda jauh lebih mudah dididik daripada yang sudah tua-tua begitu. Mungkin parkir masih dianggap bukan sebagai salah satu bagian bentuk pelayanan yang penting buat pelanggan. Jadi tolonglah buat pihak Lariso masalah ini toh sudah berjalan bertahun-tahun dan terus menerus terjadi serta bukan cuma saya seorang yang mengalami. Banyak tetangga dan saudara-saudara saya yang mengalaminya. Jika pihak Lariso tidak segera memperbaiki mutu para petugas parkirnya tidak mungkin akan makin banyak orang yang malas berbelanja ke situ. Selama ini saya belanja kesitu bawaannya rasa was-was melulu takut diperlakukan dengan buruk oleh petugas parkirnya.

3 comments:

  1. Semoga segera ditindak lanjuti dan bisa lebih kompetitif larissonya jadi pelanggan nyaman dan aman.

    ReplyDelete
  2. Kalau masalah pakai tangan kiri sih saya juga setuju... Soalnya kadang sepedah kita gag bisa di lepas tu gas nya...
    Tapi kalau masalah uang parkir sih maaf saja ya... Sekali2 amal donk buat para jukir yang sudah ngejagain sepedah kita... Dengan kita bersedekah gag akan mengurangi harta.. Malahan akan menambah yang berkali2 lipat ganda...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya sebenarnya tak masalah membayar jika pelayanan si jukirnya bagus. Banyak pemilik supermarket menganggap permasalahan parkir sebagai hal yang sepele. Akhirnya mereka memasang petugas parkis yang kurang "kompeten" dalam artian tidak bisa memahami bagaimana melayani pelanggan yang baru datang dengan baik. Padahal layanan parkir adalah "pintu" perdana si pelanggan merasakan nyaman atau tidaknya berbelanja. Inilah yang saya rasakan selama ini. Jika pelayanan parkir kurang baik biasanya saya cenderung untuk tidak mau kembali kesitu lagi (tak peduli apakah harga di situ jauh lebih murah). Ya mungkin ada pelanggan yang tidak peduli dengan kualitas pelayanan parkir di tempat mereka sering belanja (mungkin yang mereka pikir asal dapat barang murah). Bagi saya it's OK for them but not for me. Jaman ini adalah jaman Quality of service dimana kualitas pelayanan pelanggan adalah hal yang utama. Jaman ini bukan cuma soal bersaing harga semurah-murahnya saja. Perusahaan yang mampu memberikan pelayanan terbaik yang akan memenangkan persaingan.

      Delete