Kejadian 3
tahun lampau terulang kembali pagi ini (7 April 2016). Ceritanya pagi tadi mengantar istri
belanja ke supermarket Lariso di Ambulu (Jember). Selesai belanja saya
menyerahkan karcis kepada petugas parkirnya tetapi yang saya dapat malah dia
marah-marah sama saya karena saya memberikan pakai tangan kiri. Posisi dia ada di sebelah kiri saya dan dia berjongkok (tidak berdiri). Gimana saya mau
kasih dengan tangan kanan? Saya pakai motor jadi tangan kanan pegang gas
padahal itu motor kalau gasnya dilepas mati. Dia malah nyolot "dilepas juga
kagak bakalan lari tuh motor". Dah kelihatan situasi memanas akhirnya saya
cepat-cepat pergi. Ini bukan kali pertama saya diperlakukan seperti itu. Sebenarnya sejak berdirinya Lariso saya merupakan pelanggan setia Lariso karena
selain harga murah juga barangnya lengkap. Akan tetapi pada sekitar bulan
September 2013 dulu saya mengalami masalah dengan juru parkirnya. Dia minta
uang sama saya padahal tertulis besar-besar di situ kalau parkir di situ
gratis. Saya tolak eh dia ngeyel akhirnya masalahnya saya bawa ke SATPAM yang
ada di situ tetapi SATPAMnya bukannya menengahi tetapi malah diam saja. Petugas parkirnya malah menghina saya "Mas belanja berapa sih kok parkir mau minta gratis?" Ya sudah
daripada ribut-ribu terus akhirnya saya kasih duit ke petugas parkirnya. Waktu itu
saya sempat laporkan lewat telepon ke CS-nya. Sejak itulah saya jadi jarang
belanja di situ. Saya lebih suka belanja ke minimarket meski lebih mahal. Di minimarket
pelayanannya jauh lebih baik dan saya kira pelayanan yang baik tidak bisa dinilai dengan
uang. Apa gunanya hemat 1000 atau 5000 perak kalau yang didapat hanya sakit
hati dan jengkel? Meski demikian saya masih belanja ke Lariso sesekali tapi itupun cuma atas dorongan istri saja. Kalau bukan karena istri saya ogah ke situ
lagi.
Di rumah langsung saya telepon pihak Lariso melaporkan peristiwa tidak
menyenangkan yang baru saja saya alami. Laporan saya diterima oleh bu Trik.
Beliau mengatakan kasus semacam itu sering terjadi dan petugas parkirnya sering
ditegur tetapi masalahnya petugas parkirnya sering tidak mengakui perbuatannya
sehingga pihak manajemen Lariso tidak bisa berbuat apa-apa. Saya hanya heran
kan ada kamera CCTV? Masak sih tidak bisa melihat kelakukan petugas parkirnya? Selain
itu maaf-maaf saja kok petugas-petugas parkirnya tampangnya kok kayak preman dan sombong-sombong semua? Baru jadi jukir saja sudah seperti itu? Gimana kalau orang-orang seperti itu seandainya jadi presiden? Saya tidak tahu bagaimana model perekrutan petugas parkir di situ. Seharusnya dipilih yang masih muda-muda dan pernah makan bangku sekolahan karena anak-anak muda jauh lebih mudah dididik daripada yang sudah
tua-tua begitu. Mungkin parkir masih dianggap bukan sebagai salah satu bagian bentuk pelayanan yang penting buat pelanggan. Jadi tolonglah buat pihak Lariso
masalah ini toh sudah berjalan bertahun-tahun dan terus menerus terjadi serta
bukan cuma saya seorang yang mengalami. Banyak tetangga dan saudara-saudara saya yang mengalaminya. Jika pihak Lariso tidak segera memperbaiki mutu
para petugas parkirnya tidak mungkin akan makin banyak orang yang malas
berbelanja ke situ. Selama ini saya belanja kesitu bawaannya rasa was-was melulu
takut diperlakukan dengan buruk oleh petugas parkirnya.
Semoga segera ditindak lanjuti dan bisa lebih kompetitif larissonya jadi pelanggan nyaman dan aman.
ReplyDeleteKalau masalah pakai tangan kiri sih saya juga setuju... Soalnya kadang sepedah kita gag bisa di lepas tu gas nya...
ReplyDeleteTapi kalau masalah uang parkir sih maaf saja ya... Sekali2 amal donk buat para jukir yang sudah ngejagain sepedah kita... Dengan kita bersedekah gag akan mengurangi harta.. Malahan akan menambah yang berkali2 lipat ganda...
Ya sebenarnya tak masalah membayar jika pelayanan si jukirnya bagus. Banyak pemilik supermarket menganggap permasalahan parkir sebagai hal yang sepele. Akhirnya mereka memasang petugas parkis yang kurang "kompeten" dalam artian tidak bisa memahami bagaimana melayani pelanggan yang baru datang dengan baik. Padahal layanan parkir adalah "pintu" perdana si pelanggan merasakan nyaman atau tidaknya berbelanja. Inilah yang saya rasakan selama ini. Jika pelayanan parkir kurang baik biasanya saya cenderung untuk tidak mau kembali kesitu lagi (tak peduli apakah harga di situ jauh lebih murah). Ya mungkin ada pelanggan yang tidak peduli dengan kualitas pelayanan parkir di tempat mereka sering belanja (mungkin yang mereka pikir asal dapat barang murah). Bagi saya it's OK for them but not for me. Jaman ini adalah jaman Quality of service dimana kualitas pelayanan pelanggan adalah hal yang utama. Jaman ini bukan cuma soal bersaing harga semurah-murahnya saja. Perusahaan yang mampu memberikan pelayanan terbaik yang akan memenangkan persaingan.
Delete