Tuesday, February 7, 2017

Ketika Aku Harus Menghadapi Orang Dzalim

Orang dzalim selalu ada dimana-mana. Bisa di dalam keluarga, di dalam lingkungan kerja, di dalam masyarakat, dll. Saya yakin pasti banyak orang yang merasakan susahnya menghadapi orang dzalim apalagi yang suka menganiaya. Suka menganiaya di sini tidak harus selalu dilakukan secara fisik tetapi juga bisa dengan mulut, kekuasaan, pengaruh, atau hartanya. Melawan frontal mereka sama saja dengan membenturkan kepala kita ke tembok karena mereka bisa dengan mudah mematahkan setiap perlawanan kita. Maklumlah mereka punya segalanya tetapi bukan berarti tidak ada jalan. Saya sendiri sudah bertahun-tahun bisa dibilang dianiaya orang dzalim seperti ini dengan kekuasaan mereka. Saya sudah mencoba banyak cara “melawan” mereka tetapi tidak ada satu usaha pun yang berhasil. Semakin saya melawan semakin mereka mendzalimi saya. Sampai suatu hari saya merenung bahwa di alam semesta ini semua adalah ciptaan Allah termasuk manusia. Sekuat-kuatnya dan sehebat-hebatnya manusia tetaplah ciptaan Allah. Jadi kenapa saya tidak meminta pertolongan Allah? Bukankah doa orang dzalim itu makbul? Bukankah Allah sendiri sudah mengatakan jika antara orang yang didzalimi dan Allah sudah tidak ada penghalang. Orang kafir yang terdzalimi saja doanya langsung dikabulkan oleh Allah, apalagi doa seorang muslim yang taat? Buat apa juga? Lebih baik saya berdoa meminta pertolongan Allah dan biarkan Allah sendiri yang memutuskan jalan terbaik terhadap orang yang dzalim itu. Saya pikir toh cepat atau lambat pasti Allah akan kabulkan. Allah toh tidak pernah tidur.

Saya kemudian melihat musibah berdatangan menimpa orang dzalim itu entah itu disebabkan karena perilakunya terhadap saya atau karena hal lain saya tidak tahu pasti namun kehidupan mereka semakin lama semakin susah karena musibah yang datang silih berganti. Yang lucu orang ini memiliki kebiasaan jika datang musibah selalu menyalahkan Allah atau menjadikan Allah sebagai kambing hitam. Coba kalau mereka mau introspeksi diri, insyaallah mereka akan menyadari bahwa perbuatan dzalim mereka terhadap sesamanya merupakan perbuatan yang dimurkai Allah. Meskipun demikian saya masih berharap mereka sadar akan perbuatannya itu namun saya kira itu juga tergantung dari diri mereka sendiri.


No comments:

Post a Comment