Tuesday, February 14, 2017

Waspadalah Saat Mengkonsumsi Ciprofloxacin!



     Saya termasuk langganan terkena penyakit demam tifoid (DT). Dalam setahun bisa beberapa kali terkena penyakit ini. Sudah banyak cara saya telah coba lakukan agar tidak terkena penyakit ini tetapi entah mengapa penyakit ini kerasan banget menyerang tubuh saya selama bertahun-tahun. Kalau dulu tiap terkena DT selalu dikasih Ciprofloxacin oleh dokter. Jadinya sudah hapal banget dan kenal banget dengan yang namanya Cipro ini. Memang manjur dan cepat kerjanya. Pernah sekali berobat ke Puskesmas dikasih Trimetoprim-Sulfamethoxazole malah lama sekali sembuhnya. Jadilah kalau mulai terasa serangan DT langsung saja berangkat ke apotek beli Cipro. 


     Masalah datang ketika beberapa ini saya kembali terserang DT. Seperti biasa langsung saya meminum Cipro dan seperti biasa pula hasilnya selalu memuaskan. Demam langsung turun tetapi ada beberapa hal yang aneh menurut saya yang tidak seperti biasanya. Pertama sejak hari pertama minum Cipro saya jadi sama sekali tidak bisa tidur. Awalnya saya menduga mungkin itu hanya karena kondisi tubuh yang tidak fit saja tetapi lama kelamaan kok gejalanya menetap meski badan saya sudah terasa agak enakan? Setelah browsing baru tahu kalau Cipro ini memang bisa menyebabkan insomnia. Ini benar-benar masalah. Waktu saya tanya istri saya yang juga sempat mengkonsumsi Cipro ternyata mengalami gejala yang sama. Berarti dugaan saya benar. Orang sakit dimana-mana juga butuh banyak istirahat dan apa jadinya kalau sama sekali tidak bisa istirahat? Minum Cipro tak ubahnya seperti habis minum kopi segentong. Mata melek terus tanpa rasa ngantuk sama sekali. Jadinya hampir 4 hari saya sama sekali tidak bisa tidur. Efek samping yang ke-2 menimbulkan kegelisahan. Udah tidak bisa tidur masih ditambahi perasaan gelisah yang intens. Wah luar biasa banget nih Cipro! Kalau malam tidak bisa tidur saya cuma bisa bolak balik badan di atas kasur dan keluar masuk kamar. Kadang saya berpikir bisa gila lama lama kalau begini. Yang ke-3 Cipro membuat pencium saya berubah menjadi sangat sensitif. Pengharum ruangan yang biasanya memberikan aroma menyenangkan bagi saya mendadak seperti menyengat di hidung. Yang ke-4 kepala pusing. Sejak minum Cipro di hari pertama saya mengalami sakit kepala yang sangat parah. Saya berpikir itu cuma salah satu gejala DT tapi setelah saya analisis, padahal bersama Cipro saya juga mengkonsumsi Paracetamol. Semestinya sakit kepala itu seharusnya tak muncul. Saya menduga si Cipro inilah yang telah menyebabkan sakit kepala yang tidak bisa diatasi dengan Paracetamol itu. Dulu-dulu saat terkena DT rasa-rasanya tidak pernah dibarengi sakit kepala. Waktu saya sudah STOP penggunaan Cipro sakit kepala itupun langsung lenyap.

    Akhirnya terpaksa hanya ½ dosis Cipro yang saya konsumsi. Berhubung penyakit masih belum sembuh 100% maka saya lanjutkan dengan konsumsi Thyamphenicol. Dibandingkan Cipro, Thyamphenicol ini tidak memberikan efek samping apapun sementara ini. Yang jelas inilah kali terakhir saya mengkonsumsi Cipro untuk kasus DT. Kapok dah. Sama sekali tidak menyangka jika efek samping Cipro pada akhirnya bisa sedemikian mengerikan. 

No comments:

Post a Comment