Saya termasuk
langganan terkena penyakit demam tifoid (DT). Dalam setahun bisa beberapa kali
terkena penyakit ini. Sudah banyak cara saya telah coba lakukan agar tidak
terkena penyakit ini tetapi entah mengapa penyakit ini kerasan banget menyerang
tubuh saya selama bertahun-tahun. Kalau dulu tiap terkena DT selalu dikasih
Ciprofloxacin oleh dokter. Jadinya sudah hapal banget dan kenal banget dengan
yang namanya Cipro ini. Memang manjur dan cepat kerjanya. Pernah sekali berobat
ke Puskesmas dikasih Trimetoprim-Sulfamethoxazole malah lama sekali sembuhnya. Jadilah
kalau mulai terasa serangan DT langsung saja berangkat ke apotek beli Cipro.
Masalah datang ketika beberapa ini saya kembali terserang DT. Seperti biasa
langsung saya meminum Cipro dan seperti biasa pula hasilnya selalu memuaskan.
Demam langsung turun tetapi ada beberapa hal yang aneh menurut saya yang tidak
seperti biasanya. Pertama sejak hari pertama minum Cipro saya jadi sama sekali
tidak bisa tidur. Awalnya saya menduga mungkin itu hanya karena kondisi tubuh
yang tidak fit saja tetapi lama kelamaan kok gejalanya menetap meski badan saya
sudah terasa agak enakan? Setelah browsing baru tahu kalau Cipro ini memang bisa
menyebabkan insomnia. Ini benar-benar masalah. Waktu saya tanya istri saya yang
juga sempat mengkonsumsi Cipro ternyata mengalami gejala yang sama. Berarti dugaan
saya benar. Orang sakit dimana-mana juga butuh banyak istirahat dan apa jadinya
kalau sama sekali tidak bisa istirahat? Minum Cipro tak ubahnya seperti habis
minum kopi segentong. Mata melek terus tanpa rasa ngantuk sama sekali. Jadinya hampir
4 hari saya sama sekali tidak bisa tidur. Efek samping yang ke-2 menimbulkan
kegelisahan. Udah tidak bisa tidur masih ditambahi perasaan gelisah yang
intens. Wah luar biasa banget nih Cipro! Kalau malam tidak bisa tidur saya cuma
bisa bolak balik badan di atas kasur dan keluar masuk kamar. Kadang saya
berpikir bisa gila lama lama kalau begini. Yang ke-3 Cipro membuat pencium saya
berubah menjadi sangat sensitif. Pengharum ruangan yang biasanya memberikan
aroma menyenangkan bagi saya mendadak seperti menyengat di hidung. Yang ke-4
kepala pusing. Sejak minum Cipro di hari pertama saya mengalami sakit kepala
yang sangat parah. Saya berpikir itu cuma salah satu gejala DT tapi setelah
saya analisis, padahal bersama Cipro saya juga mengkonsumsi Paracetamol.
Semestinya sakit kepala itu seharusnya tak muncul. Saya menduga si Cipro inilah
yang telah menyebabkan sakit kepala yang tidak bisa diatasi dengan Paracetamol
itu. Dulu-dulu saat terkena DT rasa-rasanya tidak pernah dibarengi sakit
kepala. Waktu saya sudah STOP penggunaan Cipro sakit kepala itupun langsung
lenyap.
Akhirnya terpaksa hanya ½ dosis Cipro yang saya konsumsi. Berhubung penyakit
masih belum sembuh 100% maka saya lanjutkan dengan konsumsi Thyamphenicol. Dibandingkan
Cipro, Thyamphenicol ini tidak memberikan efek samping apapun sementara ini. Yang
jelas inilah kali terakhir saya mengkonsumsi Cipro untuk kasus DT. Kapok dah.
Sama sekali tidak menyangka jika efek samping Cipro pada akhirnya bisa sedemikian
mengerikan.
No comments:
Post a Comment