Thursday, August 15, 2019

RCTI 30 Tahun: Langkah Mundur 30 Tahun!


Tak terasa usia RCTI kini sudah 30 tahun yang merupakan stasiun swasta tertua di tanah air. Bukan waktu yang singkat dan pada ULTAHnya kali ini saya berpendapat RCTI juga sudah mundur 30 tahun. Apa alasannya?

1. Sudah tidak FTA atau Free To Air lagi. Ini terjadi setelah sinyal RCTI lewat satelit diacak Conax belakangan ini yang berarti pemilik receiver parabola FTA sudah tidak bisa menyaksikan tayangan-tayangan MNC Grup termasuk RCTI. Untuk bisa menyaksikannya maka harus membeli dekoder MNC Vision yang berarti harus membayar iuran per bulan. Membayar iuran per bulan hanya sekedar agar bisa menonton RCTI? Kalau saya sih bakal mikir sejuta kali, bukan cuma 1000 kali. Pemirsa setia RCTI sebenarnya masih diberikan opsi menonton lewat sinyal UHF tetapi haregene siapa yang mau menonton gambar TV penuh semut nan buram? Apalagi jangkauan sinyal UHF RCTI masih sangat terbatas. Saat ini propagasi sinyal UHF sudah tidak bisa terlalu jauh dan kualitasnya semakin memburuk karena banyaknya interferensi. Bandingkan dengan tahun 90-an ketika sinyal UHF RCTI Surabaya masih bisa ditangkap dengan baik di sini padahal jarak udaranya saja hampir 200 km. Cara lain adalah menonton lewat aplikasi RCTI Plus tetapi lagi-lagi juga tidak benar-benar gratis karena harus menggunakan kuota internet. Saya sempat install sebentar aplikasinya lalu uninstall lagi karena memang tak ada yang menarik. Jadi RCTI saat ini nyaris sudah tidak ada bedanya dengan tahun 1989 karena hanya bisa dinikmati oleh pemilik dekoder, malah statusnya juga semakin tak jelas. Kalau memang mau menjadi stasiun payTV (berbayar) penuh seharusnya RCTI tidak menarik banyak iklan lagi seperti HBO, Fox, atau StarTV tetapi anehnya sekarang sudah diacak masih juga menarik banyak iklan. Saya tak tahu pasti apa alasan pihak MNC Grup melakukan hal ini. Kalau memang alasannya hanya untuk menekan operator TV kabel ilegal, mereka (para operator itu) toh masih bisa menggunakan dekoder MNC Vision untuk menjual ulang siaran MNC Grup. Dengan diacaknya RCTI ini maka secara otomatis MNC Grup akan kehilangan banyak pemirsa. Ini malah semakin aneh lagi karena justru di saat stasiun-stasiun TV lain mati-matian menggaet lebih banyak pemirsa agar tetap bertahan di tengah gempuran industri digital seperti Youtube dan Netflix, eh RCTI justru dengen pedenya membuang cukup banyak pemirsanya. Sebuah blunder yang sangat sempurna.
2. RCTI sekarang ibarat bumi dan langit jika dibandingkan tahun 1989. Sekarang apa isinya? Sinetron melulu sepanjang waktu! Kalau diingat-ingat, saya cukup intens menonton RCTI mungkin terakhir 15 tahun lalu. Sesudah itu sudah sangat jarang menonton RCTI bahkan belakangan ini sudah tidak pernah lagi. Terus terang saya tidak suka sinetron! Jauh sekali dengan acara-acara saat baru pertama kali berdiri yang penuh dengan film-film menarik, kartun, dan musik yang sangat menghibur. Kalau saya bandingkan dengan stasiun TV lain masih jauh lebih bagus RTV sekarang yang memiliki banyak sekali program khusus untuk anak-anak. RCTI yang kini sudah tak menarik lagi acara-acaranya plus malah ditambah dengan terus bersembunyi di "ketiak" Conax akan membuat kami dan sebagian besar pemirsa lainnya cepat atau lambat akan melupakannya (termasuk saya).      

No comments:

Post a Comment