Friday, April 6, 2018

Perjuangan Menemukan Sang Pengganti Si Biru

     Setelah berpisah dengan XL-Go (si biru) maka saya harus segera menemukan koneksi pengganti. Yang jelas saya tidak mungkin berlama-lama dengan koneksi serep si merah yang kuotanya cuma seiprit. Yang pasti juga saya tidak mungkin menggunakan si merah sebagai koneksi utama karena bisa bikin kantong bolong. Pilihan akhirnya jatuh kepada si kuning dan si angka. Sebenarnya masih ada si teman pintar tetapi berhubung dulu pernah pakai dan tidak memuaskan maka saya jadi malas mau menggunakannya lagi. Pertama si kuning dengan paket andalannya Yell*w jelas-jelas sangat murah dan menarik tetapi berhubung reputasi buruknya suka curi pulsa membuat saya ogah mau memakainya lagi. Akhirnya pilihan satu-satunya hanya jatuh kepada si angka. Jadilah saya kemudian sore hari mulai mencari-cari kartu perdananya. Ternyata oh ternyata mendapatkan kartu perdana si angka sangat susah! Dari 3 konter yang saya datangi tak satupun menyediakannya. Kebanyakan cuma menjual perdana si merah dan kuning. Baru di konter ke-4 saya bisa menemukan kartu perdana si angka. Kartu perdana yang tersedia dibandrol dengan harga Rp 16 ribu dan sudah disertakan kuota 1 GB. Sebuah harga yang lumayan mahal untuk sebuah kartu perdana.
      Sesampainya di rumah segera saya masukkan ke dalam mifi unlocked yang tadinya saya pakai untuk XL-GO. Setelah mifi menyala eh indikator sinyal menunjukkan warna merah alias tidak ada sinyal. Rupa rupanya saya lupa men-set jaringan menjadi auto sehingga mifi hanya mau menerima sinyal LTE saja dan kabar buruknya adalah daerah saya belum tercover LTE si angka alias masih HSDPA! Aaarghh… hari-hari yang sudah menyebalkan bersama si biru sekarang masih harus ditambah dengan si angka yang sinyalnya masih HSDPA! Saya pun cuma bisa pasrah. Habis mau gimana lagi? Sudah tidak ada pilihan lainnya. Beginilah memangnya gambaran nyata mendapatkan koneksi internet di Indonesia. Begitu saya set mifi menjadi auto maka indikator sinyal langsung berubah hijau. Saya lihat di aplikasi Hilink, sinyal HSDPA full bar. Yah, sebuah langkah mundur. Setelah itu saya coba melakukan aktivitas berinternet dengan menggunakan smartphone dan dari PC. Saya kaget ternyata meskipun sinyal HSDPA tetapi lumayan kencang! Kalau saya bandingkan dengan LTE sekarang ini si biru jauh bumi dengan langit. Untuk membuka 1 halaman FB dengan si biru bisa reload berulang-ulang sampai jenggotan tetapi dengan si angka tidak perlu menunggu terlalu lama. Saya benar-benar terkesima. Mungkin karena tidak ada penggunanya jadi lancar. Maklum saya belum pernah melihat ada orang yang memiliki nomor si angka di sini. Ya sudahlah sementara tak apalah sembari mencari-cari alternatif lainnya jika ada yang lebih baik .
      Tugas selanjutnya adalah menemukan paket internet si angka yang cocok. Saya coba browsing-browsing situs si angka dan jujur saja dari sekian banyak paket yang tersedia tidak ada satu pun yang menyenangkan! Harga paket-paketnya lumayan mahal (termasuk yang untuk jaringan 4G only) menurut ukuran kantong saya. Ada juga yang murah jika dihitung per GBnya tetapi sayangnya cuma mingguan seperti paket 100GB Rp 89 ribu untuk seminggu. Coba kalau paket ini untuk durasi sebulan pasti laris manis atau paling tidak kasih 50 GB sajalah. Siapa yang mau menghabiskan 400 GB/bulan dengan uang hampir Rp 400 rb? Akan tetapi saya  tidak punya pilihan lainnya. Mau tidak mau saya harus memilih dan memakai paket yang tersedia. Akhirnya saya memakai paket mingguan 5 GB plus gratis nelpon + SMS + Genflix atau embel-embel apalah yang menurut saya tidak penting banget!! Saya sengaja tidak memakai paket bulanan supaya kalau ada alternatif lainnya yang lebih baik saya bisa segera pindah. Berharap segera menemukan paket internet entah dari provider mana tidak masalah asalkan lancar, nyaman, dan ramah di kantong. 
     BTW konon katanya ada sih paket internet si angka yang murah mirip paket Yell*w si kuning, Rp 1500 untuk 2 GB/hari dan Rp 2000 untuk 2.5 GB/hari. Sayangnya paket ini adalah paket eksklusif yang tidak semua nomor bisa mendapatkannya. Mirip paket-paket si merah di *550# dulu yang terkenal murah tapi eksklusif yang kalau tidak salah saya cuma bisa mendapatkan promonya 2-3 kali saja.  Sialnya nomor si angka saya tidak mendapatkan paket murah ini. Saya cek dua nomor adik juga tidak mendapatkan promo ini. Entahlah bagaimana cara mendapatkan promonya. 



Update: 10-4-2018

     Beberapa hari lalu saya menemukan nomor Tri lama di hape yang sudah tidak terpakai. Saya pikir nomor ini sudah mati tetapi waktu saya cek ternyata masih hidup. Iseng saya coba cek menu-menunya eh sama saja dengan nomor Tri saya yang masih baru. Akhirnya saya pun melupakannya walau tidak saya buang. Pagi ini iseng-iseng cek menu nomor Tri lama itu dan jeng jeng... keluarlah paket yang sudah lama saya tunggu-tunggu yaitu paket Rp 2000 dengan kuota 2,5 GB harian. Alhamdulillah rasanya seperti mendapat durian runtuh! Langsung saya isi pulsa. Untuk sementara saya akan bertahan dengan paket ini hingga promo berakhir entah kapan. Mendinglah daripada si biru yang sudah koit internetnya. 





     Salah satu sisi positif dari provider angka ini adalah tidak mengenal tarif retail per KB. Jika nomor tidak memiliki paket internet maka otomatis tidak bisa melakukan koneksi internet. Dengan demikian tidak akan terjadi aktivitas sedot menyedot pulsa begitu kuota paket habis layaknya semua operator lainnya. Bagi saya ini sebuah langkah positif yang dilakukan oleh si angka. Selain itu setahu dia jarang memasang konten-konten premium penyedot pulsa tanpa seijin pelanggan. Beda sekali dengan si biru yang gemar sekali memasang konten-konten begituan. Selama saya memakai AON dulu hampir setahun, nomor saya tidak pernah sama sekali dipasangi konten-konten berlangganan premium. Boleh saya simpulkan jika si angka ini adalah operator yang jujur.
     Kekurangannya hanya pada sinyal. Entah mengapa ketika kartu di masukkan ke dalam hape paling banter cuma ada 1 batang sinyal dan lebih sering blank alias tidak ada sinyal. Yang ajaib adalah jika kartu dimasukkan mifi langsung full bar sinyalnya. Itulah saya kira yang membuat banyak orang di sini tidak mau menggunakan si angka. Bagaimana mereka mau pakai jika sinyal aja tidak ada di hape mereka? Berharap semoga saya tahun ini saya sudah bisa menikmati sinyal LTE-nya.  

















2 comments:

  1. Saya merindukan paket XL-GO yang S/M/L/XL, tapi ya sudahlah..

    ReplyDelete
  2. RIP XL-GO
    beralih ke si merah walaupun 100rb cuma 22gb tapi buka ig ga harus refresh sampe wisuda

    ReplyDelete