Sunday, July 24, 2016

Layanan Wifi.id yang Menggelikan...


Kenapa saya bilang menggelikan?
1.       Kalau tidak salah tujuan Telkom membuat produk wifi.id ini adalah untuk memeratakan penyebaran internet kepada masyarakat agar semakin banyak yang menikmati akses internet. Aneh saja kenapa kok pakai sinyal wifi buat memeratakan akses internet? Bukankah sinyal wifi itu jangkauannya sangat sempit. Paling banter cuma 20 m. Satu kecamatan biasanya cuma memiliki 1 Wifi Corner yang berarti cuma warga yang berada di sekitar itu yang bisa menikmatinya yang notabene cuma belasan orang. Lantas letak pemerataannya dimana? Malah kecamatan saya tidak memiliki Wifi.id Corner karena memang tidak ada kantor Telkomnya. Kalau lihat shelter Wifi.id jadi teringat era Wartel dulu ketika komunikasi masih serba sentralistik. Mau telpon dikit-dikit harus ke kantor Telkom atau Wartel. Dengan adanya Wifi.id Corner keadaanya jadi mirip. Saat mau akses internet dikit-dikit harus ke kantor Telkom atau Wifi Corner. Belum lagi kalau hari Minggu shelter Wifi.id jadi penuh sesak oleh pengguna yang bikin tidak nyaman.
2.       Wifi.id corner terdekat dengan tempat saya tidak OL 24 jam. Awalnya saya heran tetapi waktu saya tanyakan ke FP Wifi.id dijawab jika jam operasional wifi.id mengikuti jam kerja Telkom. Haregene internet masih mengikuti jam kerja? Emang internet cuma buat kerja? Hadeeh...
3.       Tidak ada upaya untuk lebih memeratakan akses Wifi.id dengan membuat Wifi.id Corner lebih banyak. Hingga sekarang kecamatan saya sama sekali tidak ada Wifi.id Cornernya. Kecamatan tetangga itu juga sudah bertahun-tahun cuma punya satu. Gak nambah-nambah sama sekali sampai kini. Sebenarnya pembangunan Wifi.id Corner jangan hanya di kantor Telkom melulu. Coba tiap-tiap sekolah dikasih. Sekarang sekolah-sekolah di tempat saya malah membeli internet dari jasa tembak wifi. Mereka di hadapkan pada pilihan sulit. Di satu sisi mereka ingin memberikan akses internet untuk para muridnya tetapi infrastruktur internet yang murah tidak tersedia. Kabel Telkom tidak ada. Mau menggunakan akses seluler mau keluar dana berapa per bulan? Terpaksa mereka menggunakan jasa tembak wifi yang sebenarnya kalau menurut saya masih cukup mahal. Dengan speed 512 kbps harus keluar Rp 100 rb/bulan. Dengan speed segitu jika diakses ratusan murid secara bersamaan apa jadinya? Jasa tembak wifi ini merupakan pihak yang menjual akses wifi baik untuk perorangan atau lembaga seperti sekolah. Mereka biasanya mendapatkan akses internet dari IndiHome rumahan lalu dijual kembali. 

S     Secara tarif Wifi.id masih yang terbaik menurut saya karena tarifnya yang sangat murah. Dengan Rp 50 ribu/bulan bisa mendapatkan akses unlimited. Bahkan untuk IndieSchool bisa buat 6 bulan tuh. Kalau untuk akses internet seluler, Rp 50 rb paling banter cuma dapat 2 GB yang kalau dipakai buat akses FB sama Twitter doang selama 2 minggu bakalan ludes tandas. Akhirnya masyarakat khususnya pedesaan terpaksa menggunakan akses internet seluler yang mahal mencekik leher. Apalagi harga paket internet terus melangit hari demi hari saat ini. Contoh paket internet Telkomsel khusus mahasiswa (yang digunakan istri saya) beberapa bulan lalu untuk kuota 4 GB masih seharga Rp 50 ribu tetapi mulai bulan ini sudah naik menjadi Rp 70 ribu/bulan. Naik hampir 50% dan sepertinya akan naik terus. Tidak menutup kemungkinan suatu hari nanti dalam waktu tidak lama lagi akan menjadi Rp 100 ribu/bulan.  Sudah tiba waktunya pemerintah memperluas akses Wifi.id sehingga beban keuangan masyarakat untuk membeli paket internet akan berkurang karena sekarang paket internet tak ubahnya sudah seperti sembako. Malah mungkin sudah sama pentingnya dengan sembako kali. Buktinya beberapa waktu lalu ada penerima BLT yang mendapatkan uang tunai dan menggunakan uang tersebut untuk membeli pulsa bukannya untuk membeli sembako. Bahkan sampai-sampai bapak presiden akan mengancam memberhentikan BLT kepada warga yang ketahuan menggunakan uang tunainya untuk membeli pulsa. Saya sih cuma bisa ketawa dalam hati? Emang tiap penerima BLT mau diintip terus pakai kamera CCTV selama 24 jam kemana mereka akan membelanjakan uangnya?

1 comment: