Wednesday, January 25, 2017

Mimpi Buruk Ketika Musim Hujan Tiba

Memasuki Oktober biasanya musim hujan telah datang. Sebenarnya tidak ada yang menakutkan dengan musim hujan karena toh meskipun tidak diundang juga saban tahun musim hujan pasti datang. Masalahnya bukan cuma karena di bulan Oktober ada pesta Halloween yang identik dengan yang seram-seram tetapi ini nih hampir setiap hari listrik padam. Saya tidak tinggal di luar Jawa atau tempat yang terpencil tetapi itulah kenyataannya kalau musim hujan sudah datang. Kadang walau hujan tidak turun tetapi frekuensi pemadaman listrik menjadi sering. Kadang durasinya lama hingga seharian tetapi kadang singkat cuma beberapa menit. Kadang sehari cuma sekali kadang sehari bisa sampai 5x. Sebenarnya sih saya tidak begitu pusing dengan pemadaman listrik ini cuma anak saya itu paling tidak tahan dengan hawa panas. Jadi kalau listrik padam udah deh saya atau istri pasti pegal-pegal tangannya mengipasi si kecil yang kepanasan. Belum lagi dia pasti akan rewel habis-habisan karena TV tidak bisa dinyalakan. Yang paling menakutkan kalau padamnya pas malam sudah pasti seisi rumah akan heboh karena si kecil yang takut gelap. Awal-awal masih bisa menyalakan genset meskipun boros BBM. Satu jam bisa mengkonsumsi 1 liter bensin padahal yang dinyalaikan cuma beberapa lampu. Belum lagi suaranya yang berisik. Cuma si genset ini kayaknya high maintenance. Entah kenapa mudah banget rusak. Bentar-bentar masuk bengkel sehingga sekarang kalau padam paling cuma menyalakan lampu darurat doang. Lama-lama makin malas bawa ke bengkel. Sekarang cuma dibiarkan mangkrak. Genset-genset punya tetangga banyak juga yang mangkrak karena rusak.

Sebenarnya maklum-maklum saja kalau listrik sering padam saat musim hujan. Biasanya sih alasan  utama pihak PLN kan karena banyak pohon tumbang (cuma saya heran apakah setiap hari memang ada pohon tumbang?) Yang aneh juga adalah kalau kemarau kadang masih saja suka padam meski tidak sesering musim hujan. Apa lagi alasannya? Waduk kering? Kalau jaman dahulu saat PLN masih bertumpu pada PLTA wajarlah tapi sekarang bukankah PLN sudah tidak mengandalkan PLTA lagi? Bukankah sudah menggunakan batu bara sebagai sumber energi utama? Yang lebih meresahkan lagi adalah dengan begitu seringnya padam akan membuat alat-alat elektronik jadi cepat rusak. Kerabat saya yang bekerja sebagai servis panggilan pernah bilang jika listrik yang padam kemudian menyala kembali kurang dari semenit akan menyebabkan peralatan elektronik yang menggunakan kompresor misal kulkas akan cepat rusak. Saya pikir memang demikian adanya. Saya melihat jika listrik padam kemudian menyala kembali maka kompresor kulkas akan diam tetapi seperti menyedot listrik yang sangat banyak karena terlihat nyala lampu-lampu (kalau malam) jadi agak meredup. Kalau steker kulkas saya cabut langsung nyala lampu-lampu menjadi benderang kembali. Entahlah mungkin kulkas saya yang model lama kelakuannya seperti itu (tidak bisa otomatis atau kurang "smart") atau bagaimana saya kurang tahu. Jadilah cuma bisa pasrah saja sekarang kalau listrik sering padam hampir tiap hari saat musim hujan. Akan tetapi saya masih beruntunglah. Ada satu teman yang listrik di rumahnya padam hampir setiap hari tidak peduli musim hujan atau kemarau. Katanya sih trafo di daerahnya sudah overload sehingga sering terbakar. Jadi pihak PLN cuma tambal sulam saja. Bukannya mengganti trafo dengan kapasitas lebih besar tetapi hanya memperbaiknya saja saat rusak jadinya tak berapa lama kemudian rusak lagi. Begitu seterusnya. Padahal teman saya ini memiliki usaha fotocopy yang sangat bergantung pada listrik. Saya lihat usaha fotocopynya sekarang kayak kurang maju mungkin karena terbeban dengan biaya operasional genset yang tinggi akibat sering padamnya listrik. 

No comments:

Post a Comment