Thursday, July 25, 2019

Melawan Noda: Van*sh VS Pasta Gigi Siapa Yang Akan Menjadi Pemenangnya?


     Suatu sore ketika sedang merefill spidol permanen tanpa sengaja saya menyenggol botol yang berisi cairan refill spidol. Langsung deh tinta yang berwarna hitam pekat dan lengket tumpah mengenai baju batik kesayangan yang relatif masih baru. Mana tumpahnya tepat pas di bagian perut lagi! Hadehh benar-benar enggak banget! Beda kalau tumpahnya di bagian belakang baju. Pikiran saya spontan langsung kepada salah satu merek produk penghilang noda yang kadang dipakai istri, Vani*sh. Saya benar-benar sangat berharap jika produk itu mampu menghilangkan noda mengingat iklannya yang dahsyat dimana-mana. Apalagi itu noda masih fresh jadi logika saya makin cepat noda ditreatment maka akan makin besar peluang lenyapnya.
     Akhirnya sesuai instruksi di kemasan produk, mula-mula saya larutkan bubuk produk ke dalam sedikit air lalu saya rendam baju selama 1 jam. Bahkan saya tambahkan lebih banyak dosis supaya lebih ampuh. Begitula logika saya. Setelah sejam saya tengok saya coba kucek-kucek di bagian noda eh kok tidak berkurang sama sekali. Hadehh.. apaan nih? Nodanya yang kelewat bandel atau produknya yang memang memble? Akhirnya perendaman saya perpanjang 3 jam lalu saya kucek-kucek lagi dan hasilnya masih sama saja. Berhubung sudah agak jengkel akhirnya saya biarkan itu baju terendam 3 hari-an! Saya benar-benar masa bodoh kalau baju itu rusak karena terlalu lama direndam toh walaupun baju kesayangan tetap takkan bisa dipakai kalau ada noda sebesar itu.
Lewat 3 hari saya kembali kucek-kucek di bagian noda dan alamak noda masih saja seperti semula. Saya pikir mungkin perlu dicuci. Akhirnya baju saya masukkan mesin cuci ditambah deterjen. Usai dicuci langsung saya jemur dan hasilnya? Zonk! Noda masih di situ juga! Ampuunn! Akhirnya produk penghilang noda itu saya singkirkan. Saya harus mencari alternatif lainnya.
     Akhirnya saya cari-cari cara di internet siapa tahu ada. Eh ternyata ada yang menyarankan pakai alkohol. Saya pikir ada benernya juga karena spidol yang sudah mengering biasanya bisa dipakai kembali setelah diberi alkohol. Berhubung enggak ada alkohol dan cuma ada spiritus maka saya tuangkan spiritus ke bagian noda lalu saya biarkan beberapa menit. Selanjutnya saya kucek-kucek dan zeng zong… enggak juga noda itu musnah! Ini noda sudah kayak lem saja sudah lengket mati dengan kainnya! Jurus pamungkas pun terpaksa saya keluarkan. Saya coba sekali lagi search di internet siapa tahu ada ide baru. Lagi-lagi ada yang menyarankan pakai past gigi? Saya ragu. Masak iya sih pasta gigi bisa mengalahkan produk penghilang noda yang kesohor itu?! Berhubung sama sekali sudah tak ada pilihan lain maka tak ada salahnya dicoba.
     Saya ambil pasta gigi lalu saya oles-oleskan pada bagian noda dengan sikat. Ajaib! Noda perlahan-lahan memudar walaupun tidak langsung hilang 100%. Saya kemudian ulangi terus hingga noda hanya sedikit terlihat. Benar-benar ampuh pasta gigi ini! Bukan berarti produk pembersih itu tak bekerja tetapi saya kira kembali kepada filosofi awalnya saja. Setahu saya Van*sh mengandalkan kekuatan H2O2, sebuah bahan kimia oksidator yang salah satu fungsinya mampu memutihkan warna. Saya pernah terkena H2O2 pekat di kulit tangan dan terasa seperti disayat-sayat selama hampir 15 menit. Yang parah kalau sudah masuk ke bawah kuku karena bisa berjam-jam rasa sakitnya tak kunjung hilang. Kulit tangan dan kuku pun langsung berwarna putih seperti kehilangan pigmennya tetapi itu cuma sementara lalu balik lagi ke warna asalnya. Konon H2O2 ini diklaim lebih aman dibandingkan bahan pemutih lainnya terutama yang berbahan klorin dengan alasan pada dasarnya H2O2 hanyalah air yang kelebihan satu atom oksigen. Akan tetapi bagi saya pribadi bahan kimia apapun tetap harus diperlakukan dengan hati-hati karena toh tetap saja berbahaya. Cuma saya tidak tahu pasti kekuatan riil memutihkan H2O2 apakah lebih baik atau lebih jelek jika dibandingkan dengan bahan pemutih lain. Akan tetapi jika di masa depan saya memiliki masalah dengan noda di baju maka saya akan lebih suka kembali kepada pasta gigi dibandingkan produk penghilang noda itu. Toh iklan tidak selalu seperti apa yang dikatakanya bukan?! 

No comments:

Post a Comment