Friday, July 19, 2019

Pengalaman Perdana Pesan GoFood Di Desa


     Beberapa bulan belakangan ini layanan GoFood sudah hadir di desa. Kalau sebelumnya saya bisa pakai GoFood kalau cuma pas sedang berada di kota. Nah akhirnya coba-coba nih pesen malam-malam sekitar pukul 19.30. Sebenarnya saya sudah kenyang tetapi berhubung istri ngeyel masih pengen makan ya sudah akhirnya saya suruh pesan sendiri. Setelah melihat-lihat berbagai warung di aplikasi Gojek langsung checkout dan tersambung dengan seorang rider. Kalau lihat profilnya seorang bapak-bapak yang posisinya memang sedang berada dekat dengan warung dimana saya sudah melakukan order. Yang unik nih dari pantauan realtime posisi si bapak ketika melewati warung itu bukannya berhenti tetapi malah terus saja ke utara semakin lama semakin menjauh. Kami menduga si bapak mungkin akan mengisi BBM dulu di SPBU yang lokasinya memang di utara warung. Akan tetapi begitu sampai di SPBU si bapak tidak berhenti dan melaju terus semakin jauh. Lima belas menit kemudian bapak ini pun sudah berada belasan kilometer dari warung. Aneh bener apa si bapak tidak tahu lokasi warungnya? Akhirnya oleh si istri coba dichat tapi tidak dibalas sama sekali. Saya suruh si istri untuk menelepon langsung dan ternyata tidak diangkat sama sekali. Akhirnya terpaksa si istri membatalkan order karena status si bapak yang makin tak jelas dengan alasan si rider yang meminta untuk dibatalkan. Masak kami harus menunggu makanan hingga larut malam? Mana jam 21 warungnya sudah tutup lagi.
      Ada dugaan jika sebenarnya si bapak sedang pulang ke rumahnya. Akan tetapi namanya juga dugaan jadi bisa saja itu salah. Mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada si bapak itu kami tak tahu pasti. Setelah order batal maka si istri reorder dan mendapatkan rider baru yang dengan cepat merespon dan tak lama kemudian sampailah makanan di rumah kami.  

No comments:

Post a Comment