Dulu
waktu saya masih kecil obyek wisata ini kurang populer. Kalah tenar dengan
pantai Watu Ulo di sebelahnya. Penyebabnya karena sulitnya akses ke pantai ini.
Jadi kalau mau ke pantai ini harus melewati bibir pantai yang berbatasan
langsung dengan bukit. Masalahnya kalau air sedang pasang maka bibir pantai ini
menghilang. Selain itu bibir pantai penuh dengan batu-batu licin yang sangat
berbahaya karene membuat orang gampang terpeleset. Jadi kalau mau ke pantai
harus berangkat pagi-pagi saat air masih surut. Saat ini akses ke pantai sudah
sangat mudah bahkan meski menggunakan kendaraan besar. Biasanya pada hari raya ketupat seperti
menjadi kewajiban tahunan kami sekeluarga mengunjungi pantai Tanjung Papuma
ini. Meskipun sudah melihat pantai Watu Ulo Belum lengkap rasanya jika belum menyaksikan
Tanjung Papuma ini. Kalau hari Minggu atau libur besar pantai ini ramai. Apalagi jika sedang datang liburan sekolah banyak bus dari luar kota berdatangan ke sini.
Jika
dari arah Surabaya maka anda bisa naik pesawat Garuda jurusan Jember. Hingga
sekarang masih melayani 1 rit/hari. Di bandara Notohadinegoro Jember anda bisa
naik taxi langsung ke pantai Tanjung Papuma atau jika anda menggunakan angkutan umum
anda bisa naik taxi dulu ke terminal Ajung. Dari Ajung anda bisa melanjutkan
perjalanan ke kota Ambulu dengan menggunakan Angkudes. Sesampainya di Ambulu
anda bisa menggunakan ojek untuk sampai ke pantai. Untuk jalur darat
dari Surabaya, anda bisa menggunakan bus jurusan Jember. Di terminal Tawang
Alun anda kemudian dapat memilih angkot untuk jurusan terminal Ajung dan selanjutnya
anda bisa menggunakan angkot ke Ambulu. Jika menggunakan kendaraan
pribadi dari arah perempatan besar Ambulu anda bisa terus ke selatan kira-kira
8 km. Jangan kuatir anda akan tersesat karena banyak penunjuk arah di sepanjang
tepi jalan. Sesampainya di pintu masuk ke arah barat anda akan menemui jalan
(kira-kira 4 km) di tepi hutan yang lumayan sempit sehingga anda harus
berhati-hati. Pada musim hujan anda juga harus mewaspadai longsor dari bukit di sebelahnya.
Anda bisa beristirahat di gajebo-gajebo gratis yang sudah disediakan. Soal
makan atau minum jangan kuatir ada banyak warung makan di situ. Anda bisa
memesan aneka hidangan ikan bakar atau es degan. Fasilitas-fasilitas lain seperti toilet
dan mushala juga tersedia. Meski ombak lumayan besar anda masih bisa
mandi-mandi di pantai asalkan jangan ke tengah. Yang hobi menerbangkan layangan
anda bisa melakukannya di tepi pantai sementara untuk yang hobi memancing anda
bisa jalan agak masuk sedikit ke pantai Malikan (masih satu area dengan Tanjung
Papuma). Bagi yang suka berjalan-jalan anda bisa menikmati pemandangan laut
lepas dari atas bukit. Cukup anda mendaki tangga yang ada dan sampailah anda di
atas bukit batu. Di atas bukit ada gajebo sehingga dijamin anda tidak akan
kepanasan. Sementara jika masih penasaran dengan lautnya anda bisa menyewa
perahu nelayan untuk melihat hingga ke tengah laut lepas.
Di pantai Malikan saat surut anda bisa menyeberang untuk melihat bukit di
tengah laut. Di kaki bukit anda akan melihat banyak landak laut dan
binatang-binatang laut seperti bintang laut, kerang, semacam ular laut, dan
juga rumput-rumput laut. Bagian ini akan terendam air jika pasang. Akan tetapi
sebaiknya anda memakai sepatu karena landak laut dan kerang tajam dan bisa
melukai kaki. Di tepi pantai Malikan ini banyak batu-batu besar sebagai tempat
duduk dan juga pohon pandan besar-besar yang bisa digunakan untuk tempat berteduh.
Semakin menjauhi pantai Malikan anda akan dibawa masuk ke dalam hutan jati yang
sejuk.
Berikut saya tuliskan sejumlah tips jika ingin berkunjung kesini:
1. Bawa snack ketika masih berada jauh di luar lokasi wisata karena jika anda membeli snack di dalam lokasi harganya akan sangat mahal (bisa 2-4x lipat).
2. Jika membawa kendaraan pribadi, isi tangki BBM penuh karena SPBU jauh jaraknya dari tempat wisata. (Update 19 September 2018: sekarang sudah banyak tersedia SPBU mini resmi di sepanjang jalan).
3. Siapkan air mineral yang banyak karena angin sangat kencang sehingga mudah sekali mengalami dehidrasi di tempat ini. Pada bulan-bulan sejuk (Juli-Agustus jangan lupa untuk membawa jaket).
4. Jika ingin membeli ikan bakar di warung dalam tempat wisata ini waspadalah karena menurut sebuah sumber ada yang menggunakan deterjen untuk mengawetkan ikannya. Selain itu harganya juga relatif mahal.
5. Bawalah powerbank karena tidak ada colokan listrik di sini.
6. Sediakan tisu bawah sebanyak-banyaknya karena fasilitas MCK selalu rusak.
Nah..., gimana pembaca? Tertarik kan buat mengunjungi lokasi wisata ini? Saya tunggu kedatangannya segera!
Sumber foto: pribadi.
Update: 19 September 2018
Saat ini sudah tersedia bus perintis dari terminal Tawang Alun yang langsung menuju ke arah tempat wisata Tanjung Papuma. Hanya saja jumlah ritnya sangat terbatas sehingga anda harus bersabar saat menunggu kedatangan bus ini. Selain itu anda bisa mamanfaatkan jasa OJOL (motor atau mobil) baik GOJEK atau GRAB jika tak ingin ribet.
Update: Juni 2019
Jadwal bus perintis dari terminal Ambulu.
Keluhan pantai Papuma yang sudah lama tersohor dengan harga tiketnya yang mahal.
No comments:
Post a Comment