Thursday, November 16, 2017

Yang Membuat Kesalahan Mereka Kok Saya Yang Harus Repot?

Struk EDC cuma keluar 1 lembar dari 2x gesek

     Ini adalah pengalaman terburuk berbelanja di minimarket dengan non tunai. Sebenarnya selama ini sih sudah cukup buruk tetapi ini sepertinya yang terburuk. Saya memang menyukai belanja non tunai baik menggunakan vocer, kartu debit, e-money, atau Tcash karena praktis tidak perlu bawa uang yang kadang terkena uang palsu atau tidak ada kembalian. Uang tunai cuma bikin dompet makin tebal saja. Kisahnya suatu pagi saya berbelanja di Alfamart dengan total belanja Rp 130 ribu dengan rincian Rp 100 ribu saya bayar dengan vocer Sodexo Rp 100 ribu sementara sisanya Rp 30 ribu dengan debit BRI. Setelah menggesekkan kartu saya disuruh memasukkan PIN dan saya masukkan tetapi entah mengapa sepertinya tidak keluar struk. Si kasir pun menggesek ulang katu saya dan meminta saya memasukkan PIN lagi dan keluarlah struk. Di sini petaka dimulai. Saya merasa curiga dengan 2x gesekan kartu saya. Oleh sebab itu keesokan harinya (Jumat sore seingat saya) saya cek coba mutasi lewat ATM dan benar ada debet ganda dengan nilai persis sama Rp 30 ribu pada hari itu. Sudah jelas ini adalah dari mesin EDC di Alfamart tempat saya belanja itu. Saya bingung kemana saya harus komplen. Jika saya mendatangi BRI jelas tidak mungkin karena sudah
Dobel debet
Jumat sore. Oleh sebab itu saya langsung komplen ke FP Alfamart. Sesudah komplen saya sampaikan keluhan saya ke lewat twitter BRI juga. CS BRI mengatakan supaya saya datang ke kantor BRI terdekat untuk pelaporan.
     Hari Minggu sore seingat saya ditelpon oleh CS Alfamart yang katanya laporan saya sudah masuk dan mereka akan proses. Hari Selasa sore kalau tidak salah saya mendapat telepon dari anak toko tempat saya belanja jika mereka akan datang ke rumah saya. Saya tidak tahu maksud mereka apa. Akhirnya mereka datang dan menjelaskan jika saya harus menyerahkan fotocopi KTP 2 lembar, fotocopy buku tabungan 2 lembar, dan fotocopy printout transaksi pada hari itu dari buku tabungan. Akhirnya sore  ini (16 November) saya datang ke kantor BRI dan di sana antri gila. Saya sampaikan keluhan saya seperti saran CS BRI di twitter tetapi ternyata mereka yang bekerja di sana cuma bisa menyarankan saya datang ke outlet Alfamart. Saya akhirnya datang ke outlet Alfamart menyerahkan semua fotocopi kecuali bukti printout transaksi di buku. Pihak Alfamart tetap bersikeras hanya mau menerima printout buku. Terpaksa saya balik ke kantor BRI lagi dan meminta printout buku dan mereka menolak dengan alasan sudah penuh padahal jam masih menunjukan pukul 14.18. Saya cuma dikasih struk EDC. Saya bawa struk EDC ini ke Alfamart tetapi itu tidak berguna dan mereka juga tetap meminta fotocopi transaksi buku tabungan tetapi mereka tetap akan berusaha mengembalikan dana saya.
     Dari sini saya bisa menyimpulkan beberapa hal:
1. kelemahan fatal dari transaksi non tunai. Untung hari Jumat itu saya cek mutasi rekening di ATM. Kalau tidak maka saya takkan pernah tahu jika terjadi 2x debet. Jumlahnya memang tidak seberapa tetapi yang namanya salah ya tetap salah dan apakah benar uang saya masuk ke rekening Alfamart tanpa saya melakukan sebuah transaksi?? beda dengan transaksi tunai yang sangat-sangat jelas berapa uang yang saya berikan ke kasir. Padahal BI sangat menyarankan masyarakat beralih ke non tunai tetapi kalau kejadiannya seperti ini siapa yang dirugikan waktu, tenaga, dan uang??? bagaimana jika saya tidak melakukan mutasi rekening kala itu? Pasti saya takkan pernah tahu jika sudah terjadi debet yang tidak semestinya. Seharusnya BI harus melihat kesiapan merchant dan bank. Untung juga saya pakai kartu debit, kalau saya pakai e-money bagaimana coba? Sudah pasti saya tak kan pernah tahu telah terjadi debet ganda karena e-money tidak bisa melakukan mutasi. Bisa saja kalau mau curang seorang kasir mengatakan mesin rusak lalu meminta pelanggan memasukkan PIN ulang dan jika pelanggan tak teliti bukan tidak mungkin jika struk yang keluar dari EDC itu bisa digunakan oleh kasir atau pihak lain untuk berbelanja. Sebuah glitch fatal yang menghubungkan mesin EDC dan mesin kasir.
2. yang kedua saya melihat ketidakprofesionalan dari pihak BRI. Mesin tap Brizzi, EDC, dan ATM BRI sangat sering error atau mati. Ini bukan kali pertama saya mengalami masalah dengan EDC BRI. kadang sudah digesek berkali-kali kartu tak terbaca, kadang cuma loading melulu, kadang muncul pesan error. ATMnya juga kerap offline. Pernah suatu waktu saat sedang melakukan transaksi di ATM eh listrik padam dan kartu saya langsung tertelan padahal saya lagi butuh uang. Pernah juga saya pas belanja tanya-tanya kepada kasir Alfamart apakah mesin tap Brizzi bisa dipakai, mereka menjawab
jika mesin itu sudah lama rusak dan tidak ada perbaikan sama sekali.  Katanya BRI sudah punya satelit sendiri tetapi kok pelayanannya tidak semakin membaik? Mending diperbaiki dulu tuh mesin-mesin yang sudah soak supaya tidak menimbulkan masalah dan merugikan nasabah. Mungkin karena BRI yang masih berstatus BUMN sehingga pelayanannya masih terbawa ala-ala birokrat yang seharusnya sudah dibuang jauh-jauh.
3. Kasir seharusnya tahu apa yang harus dilakukan jika mesin EDC error. Jangan buru-buru melakukan gesek ulang. Nasib uang pelanggan ada di mesin EDC. Mesin EDC harus diperlukan dengan hati-hati. Sembarangan menggunakan mesin EDC sama saja dengan mencuri uang orang. Harus ada flowchart atau SOP yang harus dilakukan jika mesin EDC bermasalah. 
     Saya hanya melihat kedua perusahaan itu (Alfamart dan BRI) kurang profesional dalam menangani keluhan pelanggan dan masih main ping pong ala layanan birokrasi pemerintah. Haregene masih main ping pong pelanggan, kapan mau maju bangsa dan negara ini? Kemajuan yang cuma bersandar pada angka-angka semu sarat manipulasi data dan bukan pada kenyataan sebenarnya.  Yang sudah berbuat kesalahan mereka tetapi kenapa sekarang saya yang kena getahnya habis-habisan? Itu uang saya sendiri dan sudah diambil dengan cara tidak benar dan saya memintanya kembali tetapi kenapa sekarang saya yang harus repot sendiri kesana kemari? Capede...  



Datang jam 2-an kok sudah tidak bisa print buku?!

Published: 16-11-2017

No comments:

Post a Comment