Wednesday, November 1, 2017

Suami-suami Pencet-Pencet Asyik


     Ini sama sekali tidak kaitannya dengan promo salah satu minimarket nasional Pencet-Pencet Asyik lho ya... Istilah ini saya dapat kemarin secara tidak sengaja sewaktu ngobrol dengan istri. Ceritanya adalah ada seorang lelaki, tetangga sendiri yang sudah cukup lama ditinggal suaminya menjadi TKW di luar negeri. Awal ditinggal kelihatan jika si tetangga kelihatan cukup keberatan harus berpisah. Maklum selain masih baru berumah tangga beberapa tahun, si anak juga masih kecil (2 tahun). akan tetapi karena tekanan ekonomi jadilah si istri tetap berangkat. Rupanya perjalanan waktu memang telah mengubah segalanya. Jika dulu dia resah karena ditinggal si istri tetapi rupanya sekarang keadaan sudah berputar 180 derajat. Beberapa waktu lalu bahkan dia menyombongkan dirinya bahwa jika butuh uang dia cukup pencet tombol hape maka transferan uang dari sang istri di luar negeri akan segera mengalir. Itulah yang saya istilahkan sebagai pencet-pencet asyik (PPA) karena cukup dengan memencet hape maka uang sudah mendadak datang.
     Sebenarnya ini bukan sebuah fenomena baru karena kebanyakan para suami jika ditinggal jauh istri yah begitulah keadaannya. Merasa ada yang sudah menafkahi maka para suami jadi kehilangan "instink" untuk mencari nafkah buat keluarga. Akhirnya waktunya cuma dihabiskan untuk bersenang-senang, membeli aneka barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan, nongkrong di warung kopi, atau bahkan main perempuan layaknya mereka kembali menjadi "bujangan". Sementara si anak biasanya menjadi kurang terurus karena memang laki-laki umumnya kurang pandai mengasuh anak. Jadilah pekerjaan mengasuh anak kemudian jatuh ke orang tua atau mertua si suami.  Akibatnya lazim seorang nenek atau kakek menyebut si cucu dengan "anak" seolah anak kandungnya sendiri. Seiring dengan semakin banyaknya para ibu RT yang bekerja menjadi TKW di luar negeri maka bisa dibilang populasi suami PPA ini semakin hari semakin banyak.
     Padahal para istri yang bekerja di luar negeri bukanlah untuk berwisata. Mereka di sana sudah jelas harus bekerja keras dan jauh dari kehangatan keluarga di tanah air selama bertahun-tahun. Apakah para suami PPA itu tidak menyadarinya? Apakah uang yang begitu banyak sontak sudah membutakan mata mereka? Si istri sibuk ngosek WC tapi si suami malah asyik ngafe dari pagi sampai sore 😂

No comments:

Post a Comment