Tuesday, July 24, 2018

Teh Caayaa Teh Rasa Baru Yang Beda


     Saya buat tulisan ini tidak ada maksud endorse atau apapun. Murni dari pengalaman saya sendiri. Awal mengenal teh Caaya saat dapat gratisan dari belanja dengan Tcash di Indomaret. Begitu keluar toko langsung saya mau buka dan cicipi tetapi urung karena istri melarang saya meminumnya. Alasannya katanya ada teman yang sudah meminumnya dan rasanya tidak jelas. Terpaksa deh tehnya saya berikan gelandangan di depan toko. Akhirnya kami pun pulang tetapi saya masih tetap menyimpan rasa penasaran teh itu.
     Sampai beberapa hari lalu ada gratisan teh ini lagi di aplikasi Alfagift dan asyiknya saya bisa dapat 2 botol sekaligus yaitu teh Caaya Jasmine dan Toasted Rice. Bagi saya teh jasmine jelas nantinya pasti akan terasa melatinya tetapi toasted rice atau beras panggang itu kayak apa ya? Makin penasaran saja. Akhirnya setelah ditukar di Alfamart tanpa bareng istri saya pun nekad mencicipi sendiri rasa teh ini. Yang pertama saya coba Caaya Jasmine. Gulanya pas yang artinya tidak terlalu manis atau kurang manis. Sayangnya aroma melatinya kurang nendang. Masih lebih sedap aroma melati Myt*a atau teh K*tak. Lumayan menyegarkan di hari yang panas pada musim kemarau begini. Yang kedua saya coba buka yang toasted rice. Hmm… baru beberapa teguk saya langsung berhenti. Rasanya aneh banget! Inilah rasa teh paling aneh yang pernah saya minum. Aroma tehnya hampir tidak ada tetapi seperti dominan beras yang disangrai. Ibu saya dulu sering menyangrai beras untuk campuran kopi. Ya begitulah aromanya. Akhirnya saya coba minum lagi untuk meyakinkan indra pengecap dan pencium saya dan memang benar aneh sekali.
     Keesokan harinya ketika belanja di Alfamart dan butuh minuman saya kembali mendatangi rak minuman dan tahu tidak kali ini saya mengambil apa? Caaya toasted rice! He he.. memang sih rasanya aneh tetapi terus menggoda. Saat mencobanya kembali saya tidak merasakan keanehan seperti hari sebelumnya. Saya menyukainya! Mungkin indera penciuman saya sudah mampu mentoleransi keanehannya”.
     Kesan lainnya adalah kemasan. Kalau dilihat sekilas dari jauh desain kemasannya seperti bukan teh dalam botol tetapi lebih mirip air mineral. Warna putihnya terlalu dominan sehingga mengesankan produk air mineral menurut saya. Seharusnya Aqua membuat desain kemasan yang lebih colourfull dan eye catching. Kemasan yang ada saat ini juga terlalu minimalis. Selain itu harga Rp 6000/botol di Alfamart menurut saya agak overpiced. Seharusnya cukup dijual Rp 4000-5000 saja. Jika masih tetap bertahan dengan harga yang sama maka saya akan lebih suka memilih produk lain yang menurut saya lebih baik. 

No comments:

Post a Comment