Saturday, September 1, 2018

Latah Pengen Punya Kamera DSLR/Mirrorless


     Istri saya beberapa waktu lalu telah memenangkan sebuah undian dengan hadiah kamera mirrorless. Tentu saja saya senang tetapi yang paling senang tentu istri karena dia sudah lama sekali menginginkannya. Di medsos istri pun memposting kamera yang baru saja diterimanya itu dan sontak hampir semua yang berkomentar sudah lama menginginkan kamera semacam ini. Saya cuma bisa ketawa dalam hati saja. Saya heran buat apa mereka menginginkan kamera seperti ini. Cuma buat foto selfie? Mungkin banyak yang berpikir bahwa kamera pro itu seperti kamera hape yang cuma buat selfie-selfie doang dan memang demikianlah kenyataannya. Setiap kamera ini dibawa adik-adik istri selalu saya memorinya penuh dengan foto selfie mereka.
Nah sekarang saya akan berbagi pengalaman setelah menggunakan kameran pro ini:
1. Berat. Jauh lebih ringan hape yang paling berat sekalipun. Udah gitu ukurannya gede enggak bisa dimasukkan saku. Pertama kali memakai kamera ini di sebuah acara festival jari jempol dan telunjuk saya kram karena terlalu banyak memutar-mutar lensa dan baru sebulan kemudian bisa pulih.
2. Ribet. Karena berat dan ukurannya gede itu jadi ribet bawanya. Kalau mau bawa harus menyiapkan tas khusus yang empuk. Pokoknya ribetlah.
3. Selalu bikin cemas. Takut jatuh, takut terbentur, takut tergores lensanya, takut kena debu, takut dibuat mainan, takut kena hujan, takut dicuri, takut kelihatan aneh, takut salah pakai,  dan masih banyak takut lainnya. Benar-benar tidak nyaman membawa kamera pro ini lama-lama.
4. Filenya gede-gede yang bikin memori cepat penuh. Itulah sebabnya saya paling jengkel kalau kamera ini cuma buat selfie karena bikin memori penuh. Ujung-ujungnya saya harus memilih dan membuangnya yang lumayan menyita waktu.
5. Pengoperasiannya relatif sulit. Terutama mengepaskan fokus dan parameter-parameter lainnya. Akibatnya kadang hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Banyak yang harus diperhatikan terutama yang membuat saya selalu kesulitan adalah pengaturan fokusnya yang sangat-sangat tajam.  Sangat berbeda dengan fokus kamera hape yang lemah. Kamera digital cenderung fokus pada satu titik atau bidang sempit sehingga bagian gambar di luar itu akan cenderung blur. Sementara kamera hape cenderung menangkap semua bagian obyek pada gambar. 
6. Hasil foto selalu bagus? No! Sering juga blur, gelap, atau buram. Malah sejujurnya saya belum pernah menghasilkan foto blur dengan kamera hape tetapi dengan kamera pro ini malah cukup sering. Semua memang tergantung the man behind the gun.
7. Tidak bisa asal jepret. Ya itulah karena akan bikin memori cepat penuh dan menguras energi baterai tetapi susahnya kalau yang tidak mengerti pasti hanya dipakai untuk jeprat jepret ngasal seperti kamera hape. 
8. Hobi mahal. Harga lensa, dan aksesoris lainnya bisa bikin kantong bolong 7 turunan. Sama sekali tidak menyangka jika hanya untuk menghasilkan gambar saja sebegini ribet dan mahalnya.  
9. Penyimpanannya ribet. Takut kena lembab atau jamuran soalnya dulu pernah punya kamera saku dan LCDnya berjamur.
10. Bukan cuma buat selfie. Kalau cuma selfie kamera hape jauh lebih praktis dan sudah mumpuni. Tidak perlu kamera pro seperti ini. Sayang sekali kamera jutaan rupiah cuma buat selfie-selfie doang. Malah kalau wajahnya berjerawat akan semakin kelihatan sekali jika menggunakan kamera pro.

No comments:

Post a Comment