Sunday, October 15, 2017

Mimpi Penegakan Hukum RI

     Beberapa hari ini viral video perkelahian antara seorang anggota TNI dengan seorang laki-laki yang mengaku cucu dari seorang jenderal polisi. Dari berbagai sumber masalah bermula ketika si pengemudi mobil yang notabene si cucu pejabat polisi membuang sampah di jalan dan mengenai muka si pengemudi motor yang seorang anggota TNI dan langsung menegurnya. Rupanya si pengemudi mobil tidak terima dan langsung adu mulut dengan anggota TNI. Selanjutnya anda bisa melihat mereka berduel. Yang lucu hari ini ada himbauan dari anggota DPR yang mengatakan lebih baik diselesaikan secara kekeluargaan saja kasus ini karena katanya polisi kesulitan menyelesaikan kasus ini. Kesulitan yang bagaimana? Video sudah sangat jelas. Kesulitan mungkin karena cucu si jenderal tadi sehingga sulit diselesaikan secara hukum. Sudah bukan rahasia lagi jika sebuah masalah hukum menimpa penegak hukum dan atau keluarganya maka biasanya kasus akan masuk peti es dan kalaupun diselesaikan tentu dengan sebuah penyelesaian akhir yang tak masuk akal. Bahkan sampai ada yang bilang jika penegak hukum adalah garda terdepan di dalam menghancurkan hukum di negara ini. Mereka ibarat pagar makan tanaman yang bukannya menjaga hukum agar tetap tegak tetapi malah menggerogoti sistem hukum yang ada.
      Yah inilah gambaran yang sangat kecil penegakan hukum negara kita. Boleh dibilang dalam urusan penegakan hukum Indonesia semakin hari semakin mundur. Kalau hanya jalan di tempat saja masih bagus tetapi semakin mundur? Tentu bukan sebuah prestasi yang patut dibanggakan. Memang sih mengingatkan orang yang melanggar aturan atau hukum bukan pekerjaan mudah apalagi di kalangan masyarakat yang belum sadar hukum. Saya sendiri pernah mengalaminya. Beberapa tahun lalu pas saya antri di sebuah SPBU ada anak muda yang menyerobot antrian. Saya ingatkan baik-baik eh dia malah marah-marah. Sekarang kalau ada sebuah ketidakberesan saya lebih suka diam saja karena menurut saya percuma juga mengingatkan mereka. Ujung-ujungnya adu mulut atau berkelahi dan menurut saya itu enggak banget. Saya lebih suka membiarkan penegak hukumnya saja yang membereskannya. Kalau penegak hukumnya sudah tidak mau peduli ya sudah biarkan saja ketidakberesan berjalan terus entah mau sampai kapan. Sepertinya penegakan hukum di Indonesia di masa depan hanya tinggal mimpi belaka.  Pemimpin demi pemimpin terus berganti tetapi dalam urusan penegakan hukum tidak juga berubah lebih baik alias masih sangat jauh dari harapan. 

No comments:

Post a Comment