Monday, October 16, 2017

Sepatu Running New Balance Yang Jelek Banget


     Berhubung sepatu running Asics Gel Cumulus sudah rusak maka saya harus segera mencari penggantinya. Salah satu yang kurang saya suka dari Asics Gel Cumulus adalah masih terasa agak berat di kaki saya. Oleh sebab itu ketika sedang berjalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan kebetulan saya lewat depan outlet Sp*rt St*t*on dan di situ ada rak aneka merek sepatu running. Akhirnya jadilah saya belok ke outlet itu untuk melihat-lihat barangkali ada sepatu yang cocok. Sayangnya merek Asics sama sekali tidak ada. Yang ada merek Adidas, Nike, dan New Balance. Jadilah saya melihat satu per satu sepatu yang ada dan sampailah saya di rak New Balance. Setelah pilih sana sini sampailah saya pada satu sepatu yang menurut saya sangat ringan. Setelah sampai di rumah saya coba bandingkan dengan Asics dan memang lebih ringan New Balance. Bagi saya New Balance bukanlah merek baru karena sebelumnya sudah pernah mendengarnya cuma memang belum pernah memakainya.
     Keesokan harinya langsung saja saat joging saya pakai itu sepatu. Baru beberapa pakai telapak kaki seperti terbakar. Aneh sekali padahal ukuran sepatu sudah pas dan tidak terasa sempit
Tanda kotak merah adalah robekan
. Saya sampai harus berhenti beberapa kali. Saya bingung kenapa ini? Akhirnya saya coba kencangkan tali sepatu tetap saja panas terasa. Mungkin terlalu kencang lalu saya coba kendorkan tali sepatu masih juga terasa panas. Tiap beberapa puluh meter saya terpaksa harus berhenti. Bahkan saya sampai buka sepatu dan mengangin-anginkan kaki saya supaya rasa panasnya hilang. Saya heran, saya pernah pakai sepatu yang harganya jauh lebih murah dan mereknya jauh lebih tidak jelas tetapi tidak pernah seperti ini. Pada sesi joging hari berikutnya masih sama saja panas membakar terasa di telapak kaki. Benar-benar sangat menyiksa ini New Balance. Sebenarnya mau saya hentikan pakainya tetapi masalahnya saya tidak memiliki sepatu serep lainnya dan masalahnya juga sepatu ini sudah saya beli. Mau tidak mau saya harus memakainya. Sampai kira-kira 5 sesi joging baru rasa panas itu bisa menghilang sendirinya. Gila benar sepatu ini! Akan tetapi jika saya libur semisal 2 sesi joging dan menggunakan sepatu ini kembali maka sensasi panas itu muncul kembali.
     Berikutnya yang cukup mengganggu adalah suaranya yang berisik jika dibuat joging di atas aspal. Beda dengan Asics yang senyap. Akhirnya saya lebih memilih joging di atas jalan non aspal tetapi masalahnya ini sepatu sensitif banget dengan permukaan jalan. Ada benjolan atau kerikil kecil di atas jalan langsung terasa impactnya. Kesal benar saya dengan sepatu New Balance ini. Masalah lainnya adalah entah kenapa sepatu ini susah dibuat sprint. Kalau dipakai sprint tidak bisa selama dan secepat saat menggunakan Asics dulu. Dan yang paling mengerikan adalah CEPAT RUSAK. Baru saya gunakan sekitar 4 bulan sudah mulai terlihat robekan di ujung jempol kaki kanan dan kini setelah 6 bulan pakai malah sudah ada robekan tambahan di sisi kanannya. Saya tahu jika sepatu yang ringan lebih cepat rusak dibandingkan sepatu yang agak berat tetapi saya tidak menyangka jika rusaknya bisa secepat ini. Saya semula berpikir paling tidak 1 tahunlah baru rusak eh tak tahunya 4 bulan sudah rusak. Beda jauh dengan Asics Gel Cumulus yang baru 1 tahun rusak padahal dari segi harga sama saja. Saya tidak yakin kalau sepatu ini abal-abal karena saya beli di tempat yang terpercaya. Dan masalah terakhir kini adalah saya mulai mengalami nyeri betis permanen. Saya menduga ini jelas-jelas ulah sepatu karena berdasarkan pengalaman saya sendiri yang sudah-sudah jika ada bagian kaki yang nyeri permanen dan tidak hilang dengan pemakaian obat-obatan maka sudah jelas penyebabnya adalah sepatu. Sungguh New Balance sangat mengecewakan!!! 
     Sejak awal saya sudah mencurigai jika masalah ada pada alas sepatu New Balance. Kalau menurut saya alas sepatunya terlalu lembek dan empuk. Akhirnya muncul ide di benak saya untuk melakukan kanibalisasi. Alas sepatu Asics yang masih ada, saya coba pindahkan ke sepatu New Balance pagi ini. Setelah saya coba lari 1 sesi selama lebih dari 110 menit terus menerus ternyata performance membaik dan nyeri betis yang biasanya muncul usai berlari perlahan menghilang. Ketahuan sudah sumber masalahnya. Alas sepatu Asics dan New Balance memang berbeda. Alas kaki Asics agak keras sementara New Balance terlalu lembek. Mungkin tekstur itulah yang menjadi sumber masalah pada sepatu New Balance.  

No comments:

Post a Comment